Ada
banyak sekali model pembelajaran yang dapat digunakan guru untuk mencapai
tujuan belajar yang sesuai dengan yang diharapkan. Guru dapat memilih beberapa model
untuk dipraktekkan dalamkegiatan belajar mengajar dikelas. Beberapa model
pembelajaran diantaranya:
1. Model pembelajaran dengan ceramah
· Pengertian
Model pembelajaran
ceramahadalah penerangan secara lisan atas bahan
pembelajaran kepada sekelompok pendengar untuk mencapai tujuan pembelajaran
tertentu dalam jumlah yang relatif besar. Dengan model ceramah, guru dapat
mendorong timbulnya inspirasi bagi pendengarnya.
Model ceramahmerupakan model
yang sampai saat ini sering digunakan oleh setiap guru atau instruktur.Hal ini
selain disebabkan oleh beberapa pertimbangan tertentu, juga adanya faktor
kebiasaan baik dari guru atau pun siswa. Guru biasanya belum merasa puas
manakala dalam proses pengelolaan pembelajaran tidak melakukan ceramah.
Demikian juga dengan siswa,mereka akan belajar manakala ada guru yang
memberikan materi pelajaran melalui ceramah, sehingga ada guru yang berceramah
berarti ada proses belajar dan tidak ada guru berarti tidak ada belajar. Model
ceramah merupakan cara yang digunakan untuk mengimplementasikan strategi
pembelajaran ekspositori.
· Tujuan
Tujuan model ceramahadalah
menyampaikan bahan yang bersifat informasi (konsep, pengertian-pengertian,
prinsip-prinsip) yang banyak dan luas serta untuk penemuan-penemuan yang langka
dan belum meluas. Secara spesifik model ceramah bertujuan untuk:
Menciptakan landasan pemikiran peserta didik melalui produk
ceramah yaitu bahan tulisan peserta didik sehingga peserta didik dapat belajar
melalui bahan tertulis hasil ceramah guru,
Menyajikan garis-garis besar isi pelajaran dan permasalahan
penting yang terdapat dalam isi pelajaran,
Merangsang peserta didik untuk belajar mandiri dan
menumbuhkan rasa ingin tahu dalam diri pebelajar,
Memperkenalkan hal-hal baru dan memberikan penjelasan
secara gamblang dan menyinggung penjelasan teori dan prakteknya, dan
Sebagai langkah awal untuk model yang lain dalam upaya
menjelaskan prosedur yang harus ditempuh peserta didik, misalnya sebelum
sosiodrama peserta didik diberikan penjelasan tentang peran-peran dan
sebagainya (Mulyani Sumantri dan Johar Permana, 1999: 117).
·
Langlah-langkah
penerapan
Ada tiga langkah pokok yang harus diperhatikan, yakni persiapan,
pelaksanaan dan kesimpulan. Langkah-langkah tersebut diantaranya adalah:
Tahap Persiapan
Pada tahap persiapan
yang harus dilakukan adalah:
-
Merumuskan
tujuan yang ingin dicapai,
-
Menentukan
pokok-pokok materi yang akan diceramahkan, dan
-
Mempersiapkan
alat bantu.
Tahap Pelaksanaan
Pada tahap pelaksanaan ada tiga langkah yang
harus dilakukan, yaitu:
-
Langkah pembukaan
Langkah
pembukaan dalam model ceramah merupakan langkah yang menentukan.Keberhasilan
pelaksanaan ceramah sangat ditentukanoleh langkah pembukaan sebagai langkah awal.
-
Langkah penyajian
Tahap
penyajian adalah tahap penyampaian materi pembelajaran dengan cara bertutur.
Agar ceramah berkualitas sebagai model pembelajaran, maka guru harus menjaga
perhatian siswa agar tetap terarahpada materi pembelajaran yang sedang
disampaikan.
- Langkah ,mengakhiri atau menutup ceramah
Ceramah harus
ditutup dengan ringkasan pokok-pokok matar agar materi pelajaran yang sudah
dipahami dan dikuasai siswa tidak terbang kembali.Ciptakanlah kegiatan-kegiatan
yang memungkinkan siswatetap mengingat materi pembelajaran. Perlu diperhatikan,
bahwa ceramahakan berhasil baik, bila didukung oleh model-model lainnya,
misalnya tanya jawab,tugas, latihan soal. Model ceramah itu wajar dilakukan bila, ingin mengajarkan topik baru, tidak ada
sumber bahan pelajaran pada siswa, menghadapi sejumlah siswa yang cukup banyak.
·
Kelebihan dan Kelemahan Model Ceramah
Ada beberapa kelebihan sebagai alasan mengapa ceramah sering digunakan, diantaranya:
Ceramah
merupakan model yang murah dan mudah untuk dilakukan.Murah dalam arti proses
ceramah tidak memerlukan peralatan-peralatanyang lengkap, berbeda dengan model
yang lain seperti demonstrasi atauperagaan. Sedangkan mudah, memang ceramah
hanya mengandalkan suaraguru, dengan demikian tidak terlalu memerlukan
persiapan yang rumit,
Ceramah
dapat menyajikan materi pelajaran yang luas. Artinya, materi pelajaran yang
banyak dapat dirangkum atau dijelaskan pokok-pokoknyaoleh guru dalam waktu yang
singkat,
Ceramah
dapat memberikan pokok-pokok materi yang perlu ditonjolkan.Artinya, guru dapat
mengatur pokok-pokok materi yang mana yang perluditekankan sesuai dengan
kebutuhan dan tujuan yang ingin dicapai,
Melalui
ceramah, guru dapat mengontrol keadaan kelas, oleh karena sepenuhnyakelas
merupakan tanggung jawab guru yang memberikan ceramah, dan
Organisasi
kelas dengan menggunakan ceramah dapat diatur menjadi lebihsederhana. Ceramah
tidak memerlukan setting kelas yang beragam,atau tidak memerlukan
persiapan-persiapan yang rumit. Asal siswa dapatmenempati tempat duduk untuk
mendengarkan guru, maka ceramah sudahdapat dilakukan.
Di samping
beberapa kelebihan di atas, ceramah juga memiliki beberapa kelemahan, di antaranya:
Materi yang dapat dikuasai siswa sebagai hasil
dari ceramah akan terbataspada apa yang dikuasai guru. Kelemahan ini memang
kelemahan yang palingdominan, sebab apa yang diberikan guru adalah apa yang
dikuasainya,sehingga apa yang dikuasai siswa pun akan tergantung pada apa
yangdikuasai guru,
Ceramah yang tidak disertai dengan peragaan
dapat mengakibatkan terjadinya verbalisme,
Guru yang kurang memiliki kemampuan bertutur
yang baik, ceramah sering dianggap sebagai model yang membosankan. Sering
terjadi, walaupun secara fisik siswa ada di dalam kelas, namun secara mental
siswa sama sekali tidak mengikuti jalannya proses pembelajaran; pikirannya
melayang ke mana-mana, atau siswa mengantuk, oleh karena gaya bertutur guru
tidak menarik, dan
Melalui ceramah, sangat sulit untuk mengetahui
apakah seluruh siswa sudah mengerti apa yang dijelaskan atau belum. Walaupun
ketika siswa diberikesempatan untuk bertanya, dan tidak ada seorang pun yang
bertanya,semua itu tidak menjamin siswa seluruhnya sudah paham.
2.
Model pembelajaran dengan resitasi
· Pengertian
Salah satu model pembelajaran yang diterapkan dalam
melibatkan siswa secara aktif, guna menunjang kelancaran proses belajar
mengajar adalah menggunakan model pembelajaran resitasi. Model
pembelajaran resitasi adalah suatu model pembelajaran yang mengharuskan siswa
membuat resume dengan kalimat sendiri. Dalam model pembelajaran resitasi, diharapkan mampu memancing keaktifan
siswa dalam proses belajar mengajar. Hal ini disebabkan karena siswa dituntut
untuk menyelesaikan tugas yang diberikan guru dan harus di pertanggung jawabkan.
· Kelebihan dan kelemahan model resitasi
Ada beberapa kelebihandari model pembelajaran resitasi, diantaranyaadalah
:
Pengetahuan
yang diperoleh peserta didik dari hasil belajar sendiri akan dapat diingat lebih
lama, dan
Peserta
didik memiliki peluang untuk meningkatkan keberanian, inisiatif, bertanggung
jawab dan mandiri.
Disamping kelebihan, tentu ada kekurangan dari
model pemelajaran resitasidiantaranya adalah sebagai berikut :
Kadang
kala peserta didik melakukan penipuan yakni peserta didik hanya meniru hasil
pekerjaan orang lain tanpa mau bersusah payah mengerjakan sendiri,
Kadang
kala tugas dikerjakan oleh orang lain tanpa pengawasan, dan
Sukar
memberikan tugas yang memenuhi perbedaan individual.
3.
Model pembelajaran jigsaw
· Pengertian
Jigsaw adalah tipe pembelajaran
kooperatif yang dikembangkan oleh Elliot Aronson’s. Model pembelajaran ini
didesain untuk meningkatkan rasa tanggung jawab siswa terhadap pembelajarannya
sendiri dan juga pembelajaran orang lain. Siswa tidak hanya mempelajari materi
yang diberikan, tetapi mereka juga harus siap memberikan dan mengajarkan materi
tersebut kepada kelompoknya.
· Langkah
– langkah pembelajaran
Sesuai
dengan namanya, teknis penerapan tipe pembelajaran ini maju mundur seperti
gergaji. Menurut Arends (1997), langkah-langkah penerapan model pembelajaran
Jigsaw dalam proses belajar mengajar, yaitu:
Membentuk
kelompok heterogen yang beranggotakan 4 – 6 orang,
Masing-masing
kelompok mengirimkan satu orang wakil mereka untuk membahas topik, wakil ini
disebut dengan kelompok ahli,
Kelompok
ahli berdiskusi untuk membahas topik yang diberikan dan saling membantu untuk
menguasai topik tersebut,
Setelah
memahami materi, kelompok ahli menyebar dan kembali ke kelompok masing-masing,
kemudian menjelaskan materi kepada rekan kelompoknya, dan
Guru
memberikan tes individual pada akhir pembelajaran tentang materi yang telah
didiskusikan.
Dalam
penerapannya sering dijumpai beberapa permasalahan yaitu :
Siswa
yang aktif akan lebih mendominasi diskusi, dan cenderung mengontrol jalannya
diskusi. Untuk mengantisipasi masalah ini guru harus benar-benar memperhatikan
jalannya diskusi. Guru harus menekankan agar para anggota kelompok menyimak
terlebih dahulu penjelasan dari tenaga ahli. Kemudian baru mengajukan pertanyaan
apabila tidak mengerti,
Siswa
yang memiliki kemampuan membaca dan berfpikir rendah akan mengalami kesulitan
untuk menjelaskan materi apabila ditunjuk sebagai tenaga ahli. Untuk
mengantisipasi hal ini guru harus memilih tenaga ahli secara tepat, kemudian memonitor
kinerja mereka dalam menjelaskan materi, agar materi dapat tersampaikan secara
akurat,
Siswa
yang cerdas cenderung merasa bosan. Untuk mengantisipasi hal ini guru harus
pandai menciptakan suasana kelas yang menggairahkan agar siswa yang cerdas tertantang
untuk mengikuti jalannya diskusi,
dan
Siswa
yang tidak terbiasa berkompetisi akan kesulitan untuk mengikuti proses
pembelajaran.
· Kelemahan
dan Kelebihan
Bila
dibandingkan dengan model pembelajaran tradisional, model pembelajaran Jigsaw
memiliki beberapa kelebihan yaitu:
Mempermudah
pekerjaan guru dalam mengajar,karena sudah ada kelompok ahli yang bertugas
menjelaskan materi kepada rekan-rekannya,
Pemerataan
penguasaan materi dapat dicapai dalam waktu yang lebih singkat, dan
Model
pembelajaran ini dapat melatih siswa untuk lebih aktif dalam berbicara dan
berpendapat.
4.
Model pembelajaran dengan eksperimental
· Pengertian
Model Eksperimen adalah Model atau cara di mana guru dan murid bersama-sama
mengerjakan sesuatu latihan atau percobaan untuk mengetahui pengaruh atau
akibat dari sesuatu aksi.Sedangkan menurut Ramayulis, dalam bukunya “Metodologi
pendidikan agama Islam” mendefinisikan bahwa Model Eksperimen ialah suatu model
mengajar yang di lakukan murid untuk melakuka percobaan-percobaan pada mata
pelajaran tertentu.Sedangkan menurut Zakiyah Daradjat tidak memberikan
pengertian jelas, ia hanya mengatakan bahwa Model Eksperimen adalah model
percobaan yang biasanya di lakuka dalam mata pelajaran tertentu.Sedangkan
menurut Departeman Agama memberi definisi bahwa model eksperimen adalah peraktek pengajaran yan melibatkan anak didik pada
pekerjaan akademis, latihan dan pemecahan masalah atau topik seperti shalat,
puasa, haji, pembangunan masarakat dan lain-lainnya.
· Langkah-langkah model eksperimen
Menerangkan
model eksperimen,
Membicarakan
terlebih dahulu permasalahan yang seknifikasi untuk di angkat,
Sebelum
guru menetapkan alat yang di perlukan langkah-langkah apa saja yang harus di
catatdan variabel-variabel apa yang harus di control, dan
Setelah
eksperimen di lakukan guru harus mengumpulkan laporan, memproses kegiatan, dan
mengadakan tes untuk menguji pemahaman siswa.
·
Kelebihan dan
kekurangan model pembelajaraneksperimen
Kelebihanyang dimiliki model pembelajaran eksperimen diantaranya adalah sebagai
berikut:
Menambah
keaktifan untuk berbuat dan memecahkan sendiri sebuah permasalahan, dan
Dapat
melaksanakan model ilmiah dengan baik.
Disamping kelebihan seperti diatas, model pembelajaran eksperimen juga
memiliki kekurangan diantaranya adalah sebagai berikut :
Tidak
semua mata pelajaran dapat menggunakan model ini, dan
Murid
yang kurang mempunyai daya intelektual yang kuat kurang baik hasilnya.
Hal-hal yang perlu di perhatikan dalam melakukan model
pembelajaran eksperimen adalah:
Persiapkan
terlebih dahulu bahan-bahan yang di butuhkan,
Usahakan
siswa terlibat langsung sewaktu mengadakan eksperimen,
Sebelum
di laksanakan eksperimen siswa terlebih dahulu di berikan penjelasan dan
petunjuk-petunjuk seperlunya,
Lakukan
pengelompokan atau masing-masing individu melakukan percobaan yang telah di
rencanakan bila hasilnya belum memuaskan dapat di ulangi lagi untuk membuktikn
kebenaranya, dan
Setiap
kelompok atau individu dapat melaporkan hasil percobaanya secara tertulis.
5.Model
pembelajaran secara diskusi
· Pengertian
Model diskusi adalah cara penyampaian
bahan pelajaran dimana guru memberi kesempatan kepada siswa untuk mengumpulkan
pendapat, membuat kesimpulan atau menyusun berbagai alternatif pemecahan
masalah. Dalam kehidupan modern ini banyak sekali masalah yang dihadapi oleh
manusia. Sedemikian kompleksnya masalah tersebut, sehingga tak mungkin hanya
dipecahkan dengan satu jawaban saja, melainkan harus menggunakan segala
pengetahuan yang kita miliki untuk mencari pemecahan yang terbaik. Ada
kemungkinan terdapat lebih dari satu jawaban yang benar sehingga kita harus
menemukan jawaban yang paling tepat diantara sekian banyak jawaban tersebut.
Kecakapan untuk rnemecahkan masalah
tersebut dapat dipelajari. Untuk itu siswa harus dilatih sejak kecil. Persoalan
yang kompleks sering kita jumpai dalam kehidupan bermasyarakat karenanya
dibutuhkan pemecahan atas dasar kerjasama. Dalarn hal ini diskusi merupakan
jalan yang banyak membeni kemungkinan pemecahan terbaik. Selain membeni
kesempatan untuk mengembangkan keterampilan memecahkan masalah, juga dalam
kehidupan yang demokratis, kita diajak untuk hidup bermusyawarah, mencari
keputusan keputusan atas dasar persetujuan bersama. Bagi anak-anak, latihan
untuk peranan kepemimpinan serta peranan peserta dalam kehidupan di masyarakat.
· Kelebihan dan kekuranganmodel pembelajaran diskusi
Model pembelajaran diksusi memiliki
beberapa kelebihan, diantaranya adalah sebagai berikut:
Suasama
kelas hidup, sebab murid-murid mengarahkan pemikirannya kepada masalah yang
sedang didiskusikan,
Partisifasi
murid dalam model ini lebih baik,
Murid-murid
berlatih kritis untuk mempertimbangkan pendapat teman-temannya, kemudian
menentukan sikap, menerima, menolak atau tidak berpendapat sama sekali,
Dapat
menaikkan prestasi kepribadian individual seperti toleransi, sikap demokratis,
sikap kritis, berpikir sistematis dan sebagainya,
Berguna
untuk kehidupan sehari-hari terutama dalam alam demokrasi, dan
Merupakan
latihan untuk memenuhi peraturan dan tata tertib yang berlaku dalam musyawarah.
Disamping beberapa kelebihan di atas,
model pembelajaran diskusi juga memiliki kekurangan, diantaranya adalah sebagai
berikut:
Diskusi
pada umumnya dikuasai oleh murid yang gemar berbicara,
Bagi
murid yang tidak ikut aktif ada kecenderungan untuk melepaskan diri dari
tanggung jawab,
Banyak
waktu terpakai, tapi hasilnya kadang-kadang tidak seperti yang diharapkan, dan
Sukar dapat digunakan di tingkat
rendah pada sekolah dasar, tetapi bukan tidak mungkin.
Dalam melaksanakan model pembelajarn diskusi,
perhatikan hal-hal berikut:
Taraf
kemampuan murid,
Tingkat
kesukuran yang memerlukan pemecahan yang serius agar dipimpin langsung oleh
guru,
Kalau
pimpinan diskusi diberikan kepada murid hendaknya diatur secara bergiliran,
Guru
tak boleh sepenuhnya mempercayakan pimpinan diskusi pada murid, perlu bimbingan
dan kontrol,
Guru
mengusahakan seluruh murid ikut berpartisifasi dalam diskusi, dan
Diusahakan
supaya murid mendapat giliran berbicara dan murid lain belajar bersabar
mendengarkan pendapat temannya.