David Ausubel mengemukakan lima prinsip utama yang harus diperhatikan di
dalam proses belajar, yakni :
1. Subsumption
Yaitu proses
penggabungan ide atau pengalaman terhadap pola-pola ide yang telah lalu yang
telah dimiliki. Ilmu yang dipelajari oleh pelajar dari berbagai bidang akan
menjadi struktur kognitif yang boleh diasimilasikan melalui proses subsumption.
Pembelajaran
bermakna boleh dilakukan melalui subsumption.
Dalam hal ini terdapat 2 macam subsumption yakni:
a. Derivative Subsumption
Learning of new
examples or cases that are illustrative of an established concept or previously
learned proposition, existing idea remains unchanged. Yaitu sejenis subtansi
yang berlangsung ketika materi baru dapat diketahui.
Sebagai contoh,
guru memberitahu pelajar bahwa semua binatang liar adalah bahaya. Apabila
pelajar mempunyai pengalaman dengan binatang liar seperti melihat harimau di
kebun binatang, pemikirannya akan bertindak secara subsumption terbitan, yaitu
“ Harimau adalah binatang liar. Oleh itu, harimau adalah seekor binatang
berbahaya.
b. Correlative Subsumption
Elaboration,
extension or modification of previously learned concepts or propositions by the
subsumption of the incoming idea; existing idea is changed/expanded trough new
idea. Yaitu sebuah tipe pembelajaran yang berlangsung ketika informasi baru
memerlukan penjelasan karena sebelumnya belum diketahui. Dalam proses
subsumption korelatif, pemahaman diterima melalui proses pengembangan makna
dalam struktur kognitif. Ini berarti
konsep yang telah dipelajari, dikembangkan lagi dalam pemikiran pelajar.
Sebagai contoh, seorang anak telah mempelajari fakta ayam betina bertelur.
Apabila anak tersebut melihat penyu bertelur di pantai pada musim cuti sekolah,
maka ia dapat mengaitkan pengalaman ini dengan fakta yang telah disampaikan
oleh gurunya dan dapat mengaitkan kedua peristiwa dalam struktur kognitifnya.
Anak itu juga memperoleh pelajaran tambahan kerana dapat melihat bagaimana
proses penyu bertelur.
2. Organizer
Yaitu usaha
mengintegrasikan pengalaman lalu dengan pengalaman baru sehingga menjadi satu
kesatuan pengalaman. Dengan prinsip ini, diharapkan pengalaman yang diperoleh
itu bukan merupakan pengalaman yang satu dengan yang lainnya hanya
berangkai-rangkai saja, yang mudah lepas dan hilang kembali.
Pengatur awal
atau bahan pengait dapat digunakan guru dalam membantu mengaitkan konsep lama
dengan konsep baru yang lebih tinggi maknanya. Penggunaan pengatur awal tepat
dapat meningkatkan pemahaman berbagai macam materi , terutama materi pelajaran
yang telah mempunyai struktur yang teratur. Pada saat mengawali pembelajaran
dengan prestasi suatu pokok bahasan sebaiknya “pengatur awal” itu digunakan,
sehingga pembelajaran akan lebih bermakna.
3.
Progressive differentiation
Bahwa di dalam
belajar, sesuatu yang lebih umum harus lebih dulu muncul sebelum sampai kepada
sesuatu yang lebih spesifik. Dalam proses belajar
bermakna, perlu ada pengembangan dan kolaborasi konsep-konsep. Dengan metodenya
yaitu unsur yang paling umum dan inklusif diperkenalkan terlebih dahulu
kemudian baru yang lebih mendetail, sehingga proses pembelajaran dari umum ke
khusus, dan disertai dengan contoh-contoh.
4.
Konsolidasi
Yaitu suatu
pelajaran harus terlebih dahulu dikuasai sebelum melanjutkan pada pelajaran
berikutnya. jika pelajaran tersebut menjadi dasar untuk pelajaran selanjutnya, pemantapan materi disajikan dalam berbagai bentuk seperti
siswa diberikan banyak contoh atau latihan sehingga siswa bisa lebih paham dan
selanjutnya akan siap menerima materi baru.
5. Integrative
reconciliation
Yaitu bahwa ide
atau pelajaran baru yang dipelajari itu harus dihubungkan dengan ide pelajaran yang telah
dipelajari lebih dulu.
Pada suatu
saat, siswa kemungkinan
akan menghadapi kenyataan
bahwa dua atau lebih nama konsep digunakan untuk menyatakan konsep yang
sama yang diterapkan pada lebih satu konsep. Untuk mengatasi pertentangan
kognitif itu, Ausubel mengajukan konsep pembelajaran penyesuaian integrative.
Yaitu materi pelajaran disusun sedemikian rupa sehingga guru dapat menggunakan
konseptual hirarki yakni dari atas ke bawah selama informasi disajikan.